Senin, 02 April 2018

Kebudayaan Papua - Rumah Adat


Rumah adat di Papua berbeda-beda menurut suku-suku. Kali ini kita akan membahas tiga rumah ada yang terkenal dari Papua. Di antaranya adalah Rumah Honai dari suku Dani, Rumah Bujang dari suku Asmat, dan Rumah Pohon dari suku Korowai.

Rumah Honai


Image result for Rumah Honai

Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami. Bentuknya unik yaitu seperti jamur. Honai rumah sengaja dibangun ruang sempit atau ruangan kecil dan jendela untuk menahan pegunungan dingin Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan di tengah-tengah rumah biasanya disiapkan tempat untuk membangun api untuk menghangatkan tubuh.

Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai). Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Kaum pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.

Rumah Bujang


Image result for Rumah Bujang Asmat

Rumah Bujang dibangun menggunakan bahan alami. Suku Asmat percaya, bahwa leluhur mereka dan alam telah menyediakan kebutuhan mereka dalam membangun rumah. Atap rumah dibuat dari daun nipah dan daun sagu, dan dinding dibuat dari anyaman daun sagu.

Rumah Bujang dinamakan seperti itu karena yang tinggal di rumah itu adalah laki-laki yang belum menikah. Namun demikian, rumah ini juga dapat digunakan oleh seluruh penduduk di sekitarnya, terutama oleh kaum pria karena dianggap sebagai pemimpin dalam keluarga masing-masing. Biasanya, Rumah Bujang ini menjadi tempat berkumpul bagi para pemuka adat dan pimpinan desa suku Asmat.

Rumah Pohon Korowai


Image result for Rumah Pohon Korowai

Selama ratusan tahun, suku Korowai telah hidup berdampingan dengan alam. Suku Korowai membangun rumah pohon yang tinggi di tengah-tengah hutan. Karena itu suku ini dijuluki sebagai suku Orang Pohon.

Mereka mendirikan rumah di atas pohon dan tiang utama penyangganya adalah pohon yang masih hidup. Rumah-rumah yang dibangun ini berukuran 3 kali 6 meter dan muat menampung 20 orang. Tingginya pun dapat mencapai 30 meter dan bahkan ada yang mencapai 50 meter.

Sumber info:

www.senibudayaku.com
wikipedia.org
http://www.kebudayaanindonesia.com
www.indonesiakaya.com
gowest.id

Sumber gambar:

kamerabudaya.com
itchcreature.com
mobgenic.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar